Dengan tayangnya Ant-Man, maka Phase 2 Marvel Cinematic Universe pun resmi berakhir. Dimulai dari Iron Man 3 dan diakhiri dengan Ant-Man, manakah yang bisa dianggap sebagai film terbaik Marvel untuk fase ini? Mari kita lihat satu persatu!
Kalau kamu lupa apa saja film yang tergolong di Phase 2, kamu bisa cek wiki Marvel Cinematic Universe. Daftar lengkapnya adalah Iron Man 3, Thor: The Dark World, Captain America: The Winter Soldier, Guardians of the Galaxy, Avengers: Age of Ultron, serta Ant-Man.
4
Honorable Mention: Daredevil
Seperti bisa dilihat dari daftar di atas, Marvel tidak memasukkan seri seperti Agent of S.H.I.E.L.D. dan Daredevil ke dalam daftar resmi Phase 2. Kisah Daredevil sendiri seperti berada di dunia Marvel yang lebih dewasa, layaknya seri Marvel Knight mereka dulu. Tak ada keterlibatan S.H.I.E.L.D., tak ditunjukkan jelas ada peran HYDRA, juga tidak ada tanda-tanda Infinity Gems yang menjadi kunci Phase 2.
Meski begitu, agak sayang bila harus menyingkirkan serial keren ini sepenuhnya dari daftar. Kalau saja Daredevil dianggap bagian resmi Phase 2, tanpa keraguan lagi judul ini akan ditempatkan di nomor dua film terbaik Marvel fase ini!
Apa sebabnya? Selain plot yang ketat dan menawan, Daredevil memiliki sesuatu yang jarang dimiliki film Marvel: karakterisasi kuat untuk tokoh antagonis. Walau perawakan Vincent D’Onofrio tidak semengancam Kingpin versi komik maupun versi Michael Clarke Duncan, dan sifatnya terlihat lebih emosional dari versi lainnya, D’Onofrio mampu menyajikan karakternya dengan memikat. Ia benar-benar ditampilkan sebagai sosok berbahaya, namun memiliki visi yang kurang lebih sama dengan Matt Murdock. Ia hanya mengambil pendekatan yang jauh lebih berbahaya.
3
Ant-Man
Kedua film sama-sama memiliki keunggulan dan kelemahan. Age of Ultron mampu menyajikan sisi-sisi manusia para anggota Avengers orisinil, dan membuat mereka bertanya lagi apa makna menjadi Avengers. Konfliknya pun epik, melibatkan krisis global ke seluruh dunia.
Sementara itu Ant-Man menyajikan cerita membumi, dari sudut pandang karakter yang awalnya bukan siapa-siapa sebelum direkrut oleh Hank Pym. Dikemas sebagai film perampokan, membedakan dari seluruh film dan seri yang dirilis Marvel sebelumnya, Ant-Man menyajikan aksi unik, karakter-karakter baru, serta integrasi yang sangat luar biasa terhadap dunia Marvel Cinematic Universe.
Namun Ant-Man tidak memiliki antagonis yang kuat. Darren Cross terasa seperti Obediah Stane dari Iron Man pertama, yang ditampilkan ulang dengan identitas dan motivasi baru. Sementara Avengers: Age of Ultron… selain hubungan Bruce Banner yang dipaksakan, Ultron yang perannya sebagai antagonis kalah oleh keretakan Avengers sendiri, serta peran keseluruhan filmnya yang hanya menjadi jembatan untuk Phase 3 mengurangi kenikmatan menyaksikannya.
Film apa yang pantas didaulat menjadi runner up dan juara? Cek halaman dua untuk jawabannya!
2
Guardians of the Galaxy
Tantangan Guardians of the Galaxy sebenarnya lebih berat dari Ant-Man. Latar tempatnya yang jauh dari bumi membuat referensi dan easter egg yang bisa dimasukkan ke filmnya terbatas ke skala kosmik, seperti Thanos dan peran Infinity Gems. Tak bisa ada cameo dari para superhero bumi. Sudah begitu, para pahlawannya pun awalnya sama sekali tidak dikenal. Tak heran sebelum film ini rilis banyak yang memprediksi GoTG akan menjadi kegagalan pertama Marvel Studio.
Hasil akhirnya? Cek pendapatan total Man of Steel, lalu bandingkan dengan GoTG. Yap, film yang diprediksi gagal ini mampu mengalahkan film yang mengisahkan jagoan terbesar DC dalam pendapatan box office. Tak heran untuk sequelnya DC terpaksa memunculkan Batman.
Penyebabnya sederhana: Guardians of the Galaxy memang film bagus. Film ini memanfaatkan latar luar angkasa mereka untuk menyajikan visual menakjubkan dari lokasi-lokasi fantastis seperti Knowhere dan Xandar. Jajaran karakternya, mulai dari Star-Lord yang diperankan Chris Pratt hingga karakter sampingan seperti Rhomann Dey yang diperankan John C. Reilly ditampilkan dengan sangat baik.
Berkat Guardians of the Galaxy, jalan Marvel untuk menyajikan judul-judul mereka yang bertema angkasa luar mereka jadi terbuka lebar. Kita lihat saja apa momentum ini akan terus berlanjut saat sequelnya keluar nanti!
1
Captain America: The Winter Soldier
Captain America: The Winter Soldier mampu membalut sempurna formula aksi film superhero dengan ketegangan dari film spionase. Film ini menunjukkan bagaimana menyajikan film bernuansa gelap tanpa mengkhianati inti dari karakter utamanya, yakni Captain America. Didukung oleh antagonis yang berbahaya, mulai dari Alexander Pierce, Brock Rumlow, hingga The Winter Soldier, Captain America: The Winter Soldier benar-benar menyajikan segala yang bisa diharapkan dari film superhero. Terutama dengan superhero yang tak dilengkapi kekuatan dewata maupun armor canggih seperti Captain America.
Captain America: The Winter Soldier menutup daftar tiga besar film Marvel terbaik untuk Phase 2. Tentu, daftar seperti ini sangat subyektif. Bagaimana dengan kamu? Film-film apa saja yang kamu rasa pantas dianggap sebagai film Marvel terbaik di Phase 2?
0 komentar:
Posting Komentar