Kabar lainnya mengenai Pokémon juga menyebutkan jika saat ini franchise Nintendo tersebut terus meningkat angka penjualan gamenya. The Pokémon Company mengklaim melalui press release, jika seri utama game Pokémon telah terjual lebih dari 200 juta unit, termasuk di sana, game yang dirilis di Virtual Console seperti The Pokémon Red, Green, Blue & Yellow. Jika dihitung total bersama versi spin-off-nya, keseluruhan Pokémon telah melampaui angka penjualan 279 juta unit hingga akhir Februari 2016 lalu. kami yakin jumlah tersebut bakal mamin bertambah jika Pokémon GO dirilis nanti.
Proyek Pokémon GO sendiri dikembangkan oleh Niantic bekerjasama dengan The Pokémon Company dan Nintendo. Pokémon GO menjadi proyek game mobile Pokémon yang sangat ambisius, serta bisa memicu penggemar Pokémon untuk keluar dari rumah mereka, bahkan sampai menjadi alasan berkeliling dunia untuk mencari Pokémon secara augmented reality, yang memang hanya bisa didapatkan jika kalian datang dan mencarinya di lokasi tertentu. Kami sendiri menduga, bakal ada banyak Pokémon yang sangat susah mendapatkannya, ditawarkan sebagai in-app purchase sebagai bagian monetisasi dari game yang bakal eksis di Apple App Store dan Google Play Store tahun 2016 mendatang ini. Spekulasi lainnya menyebutkan, jika semua aksi yang kalian lakukan membutuhkan duit. Dan jika kalian ga mau bayar, karakter yang kalian kendalikan bakal lebih lemah dari musuh (yang dimainkan pemain lainnya, yang mau membayar tentunya). Konsep pay-to-win ini bakal menjadi kebutuhan utama selama memainkannya. Kalian perlu memasukkan duit untuk membuat karakter Pokémon tetap aktif. Misalnya, jika kalian mengirim Pokémon dalam sebuah quest, dan dia kembali, maka kalian akan diminta mengurangi waktu tunggu dengan membeli energy drink. Kecuali, kalian mau menunggu. Developer juga bisa memasukkan opsi kustomisasi seperti kostum.
Niantic sendiri telah membuktikan melalui Ingress, mereka memiliki potensi yang besar, berrhasil memadukan teknologi lokasi geografis dengan dukungan satelit / GPS, cerita yang dinamis karena terus berkembang seiring dengan lokasi dimana kalian memainkan game ini, dan keseluruhan konsep yang memaksa kalian untuk keluar rumah tersebut sangat bertolak belakang dengan tren virtual reality yang rentan membuat remaja menjadi makin tidak sosial karena nyaman dengan kehidupan bersama pasangan virtualnya di dalam rumah.
Niantic didirikan oleh co-creator Google Earth, John Hanke sebagai studio start-up dan menjadi bagian dari Google. Game mereka, Ingress, dikenal sebagai game mobile dengan setting dunia nyata tersukses, dan untuk memainkannya memaksimalkan teknologi geografis pengunanya di tengah cerita fiksi ilmiah. Hingga saaj ini Ingress telah diunduh lebih dari 13 juta pengguna di seluruh dunia. Selama permainan, kalian bakal masuk ke lokasi tertentu dan meng-hack portal. Ada dua faction dalam game ini, Enlightened dan Resistance. Latar belakang ceritanya sendiri adalah karena sebuah percobaan ilmiah menjadi kacau dan mengeluarkan exotic matter (XM) di dunia, mengakibatkan terbentuknya portal di obyek – obyek dan lokaso seperti patung, museum dan ruang umum lainnya. Kedua faction kemudian berusaha menguasai portal tersebut, dan menempatkan resonator untuk menghasilkan lebih banyak tenaga. Dan ketika tiga portal saling terhubung, sebuah area khusus bakal terbentuk untuk melindungi di sekeliling portal dari “Shapers”.
Selama memainkannya, kamu harus mengumpulkan unit XM dengan cara berjalan di dunia nyata menggunakan smartphone Android-mu. Demikian dua faction tersebut saling berkompetisi menguasai lebih banyak portal, dan untuk melakukan itu, memaksamu untuk banyak berjalan di area umum dan menemukan portal.
0 komentar:
Posting Komentar