Captain America: Civil War yang baru saja tayang kemarin mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para kritik, termasuk Duniaku. Jika dibandingkan dengan pesaing utamanya yang dirilis beberapa waktu lalu, Batman V Superman, Civil War memiliki keunggulan tersendiri. Inilah lima alasan Captain America: Civil War lebih baik daripada Batman V Superman!
Oh iya, sebagai
disclaimer, saya sendiri bukanlah seorang
fanboy dari salah satu penerbit komik DC maupun Marvel. Secara umum, saya menyukai keduanya. Trilogi
Batman karya Christopher Nolan adalah favorit saya dan rasanya
Man of Steel memiliki potensi yang luar biasa, namun dihancurkan oleh
Batman V Superman. Saya pun sering berpendapat bahwa beberapa film Marvel terasa terlalu ringan.
Oke, sekarang mari kita langsung membahasnya ya.
1
Berhasil Menggabungkan Gritty dan Dark dengan Fun
Hei, siapa bilang sebuah film
superhero tidak bisa memasukkan elemen
gritty dan
dark (yang sangat diandalkan oleh film-film dari DC) ke dalam bungkusan yang
fun?
Marvel Cinematic Universe sejauh ini dikenal dengan film-film dengan
percakapan “santai tidak pada tempatnya” yang berisi humor-humor ringan
dan menggelitik, bahkan di saat genting. Sedangkan film-film DC lebih
memiliki kondisi yang lebih realistis dan gelap setiap waktunya,
walaupun bisa dibilang humor juga masih ada (tapi sangat sedikit).
Di
Captain America: Civil War, Marvel menghempaskan semua
stereotip itu dengan ketegangan yang tinggi di awal film, sebuah aksi
seru di pertengahan yang juga berisi humor-humor khas Marvel yang
membuat penontonnya dapat “beristirahat” dari ketegangan di awal, dan
ending yang emosional. Sedangkan di
Batman V Superman, dari awal kita disuguhi narasi yang lambat dan adegan
action yang bisa dibilang kurang gereget, kecuali saat Batman beraksi dengan tangan kosong melawan musuh-musuhnya.
2
Jumlah Superhero Lebih Banyak namun Proporsional
Hal yang membuat saya kagum akan
Captain America: Civil War
adalah walaupun dengan begitu banyaknya superhero yang muncul, setiap
dari mereka mendapatkan waktu untuk bersinar. Terutama Black Panther dan
Spider-Man yang baru muncul di Marvel Cinematic Universe yang bisa
diperkenalkan dengan begitu singkat, padat, jelas, dan mengena. Jujur
saja setelah menonton
Civil War saya jatuh cinta lagi kepada Spidey dan membuat ekspektasi saya akan Black Panther membubung tinggi.
Nah, bandingkan dengan
Batman V Superman. Walaupun hanya memiliki tiga superhero dan satu
villain,
eskalasi dari pembukaan film hingga klimaks terasa begitu jauh. Snyder
selaku sutradara sepertinya ingin sekali membuat pembangunan dari setiap
karakter begitu detail sehingga mengorbankan apa yang ingin dilihat
para penonton: aksi, aksi, dan aksi.
3
Resolusi Konflik yang Lebih Baik
Apa yang terjadi jika Batman dan Superman tidak memiliki nama ibu yang sama? Mungkin
ending dari
Batman V Superman
akan berbeda. Seorang Lex Luthor yang genius PASTI tidak menyangkanya
kan? Atau apa yang terjadi jika Lois Lane yang menjadi sasaran?
Entahlah, mungkin Superman sudah menggila tanpa kompromi seperti yang
terjadi di
Injustice: Gods Among Us.
Bisa dibilang,
Civil War sebenarnya kurang lebih memiliki plot yang sama dengan
BVS,
namun hasil arahan Russo bersaudara ini memiliki resolusi konflik yang
lebih masuk akal. Bahkan ada sebuah hikmah yang bisa kamu petik di sini,
bahwa dendam tidak akan menyelesaikan masalah.
4
Alur Cerita yang Mulus dan Intens
Dari awal hingga akhir film, kamu disajikan dengan pertarungan yang
memiliki beragam sudut pandang emosi. Mulai dari intens, kocak, dan juga
sedih. Kamu juga akan terombang-ambing dalam memilih sisi mana yang
benar, yah setidaknya itulah yang saya rasakan. Alur cerita yang
disajikan juga terasa mulus dan diramu dengan baik sehingga mampu
membuat emosi penontonnya naik turun. Naik secara keseruan di tengah
film, dan naik secara emosional di akhirnya.
Bandingkan dengan
Batman V Superman, kamu harus menunggu
cukup lama untuk menyaksikan dua pahlawan andalan DC ini beradu jotos.
Seperti yang telah dijelaskan pada poin kedua, terlalu banyak konten
yang ingin disampaikan dalam film ini. Dan saat akhirnya mereka bersatu,
kerja sama tim pun tidak begitu terlihat, tak seperti apa yang ada di
Civil War.
5
Action yang Lebih Seru
Kamu sudah melihat bagaimana kerennya koreografi
Captain America: The Winter Soldier yang terinspirasi oleh film
The Raid tersebut? Di
Civil War,
kamu akan disajikan dengan ramuan yang sama, ditambah dengan
kekuatan-kekuatan super dari pahlawan lainnya. Jika kamu menyukai film
action espionase semacam seri
Bourne, maka film ini juga membuatmu terpana.
Tak hanya Cap dan Bucky yang akan memperlihatkan tajinya dalam
bertarung jarak dekat, tetapi Black Panther juga akan membuat kamu
terkesima. Ada pula aksi lincah dari Spider-Man yang cerewet dan naif
serta Tony Stark yang memang menguasai ilmu bela diri. Dan tentunya
“kekuatan kejutan” dari Ant-Man yang mampu menarik perhatian penonton.
Lalu… kita beralih ke Superman. Sang Man of Steel ini dari dulu
diketahui tidak memiliki kemampuan khusus dalam bela diri dan hanya
mengandalkan kekuatan Kryptonian-nya semata. Tak heran, Batman pun dalam
komik
Injustice menyarankannya
untuk memelajari berbagai ilmu mempertahankan diri, sebagai jaga-jaga
jika suatu ketika harus melawan Wonder Woman yang memiliki
skill set lengkap sebagai petarung. Alhasil, setiap pertarungan Superman melawan musuh-musuhnya, yang disajikan hanyalah
brute force dan
brute force.
Begitu juga yang terjadi di
Batman V Superman, di luar
adegan aksi Batman yang menjadi titik cerah di film tersebut, kamu hanya
akan melihat Superman mendorong, memukul, dan mengeluarkan sinar
lasernya dengan kekuatan namun tanpa teknik. Tentu saja seru, jika hal
itu tidak diulang terus-menerus di setiap film Superman.