Anime buatan salah satu universitas di Jepang ini beri solusi untuk mengatasi kemacetan Jakarta, lho! Perhatian banget ya…
Sebagai kota yang pernah dinobatkan sebagai kota termacet di dunia dengan 33.240 kali jalan berhenti per kilometer-nya,
Jakarta tentunya menyita banyak perhatian dari seluruh dunia—termasuk
salah satu universitas yang berada di Jepang sana: Asia University.
Salah satu fakultas disana, Department of Urban Innovation yang
menangani masalah tata letak kota, mempromosikan fakultas mereka ke
dalam sebuah anime. Uniknya, anime ini mengambil Jakarta sebagai
setting/studi kasus mereka—sekaligus solusi untuk mengatasi kemacetan
Jakarta!
Dalam video berdurasi 1 menit 25 detik diatas, diceritakan pada tahun 2025 bahwa seorang alumni dari Department of Urban Innovation
bernama Satoshi Sakurada (Subaru Kimura) sedang mencari cara untuk
mengatasi kemacetan Jakarta. Selama melaksanakan tugasnya tersebut,
Satoshi pun mengingat-ingat kembali masa-masa kuliahnya bahwa data dari
GPS mobil, kamera keamanan dan juga lampu lalu lintas menjadi alat yang
berguna untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
Dua tahun kemudian, pada tahun 2027,
Satoshi telah mengimplementasikan semua ilmunya dengan memasang
kamera-kamera di titik-titik penting jalan raya dan menggunakan data
yang telah dia kumpulkan untuk meningkatkan kinerja waktu lampu lalu
lintas yang ada serta menentukan jalan-jalan satu arah yang bisa
digunakan saat rush hour di Jakarta. Selain itu, dibangun pula sebuah sistem monitor lalu lintas yang besar di departement lalu lintas Jakarta.
Memang, tidak dijelaskan secara pasti
bagaimana caranya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Tetapi ide-ide
yang ditawarkan dalam anime pendek tersebut setidaknya bisa dicoba untuk
diimplementasikan—dan beberapa memang sudah diimplementasikan. Misalnya
saja seperti pemasangan kamera di sekitar poin-poin tertentu jalan raya
dan juga membuat sebuah jalan satu arah di Jakarta.
Sayangnya implementasi seperti ini masih
kurang maksimal diterapkan di Jakarta karena Jakarta masih tetap macet
sampai sekarang. Meski kecil kemungkinannya bahwa kemacetan Jakarta bisa
teratasi, tetapi tentu saja semua orang berharap kemacetan tersebut
bisa berkurang—paling tidak sedikit.
Sumber: ANN
0 komentar:
Posting Komentar