Kamis, 23 April 2015

12 Versi Asli Tersadis Dari Dongeng-Dongeng Pengantar Tidur

image

Sejak kecil kita telah mendengar dongeng-dongeng indah seperti Cinderella, Putri Salju dll. Dan menganggapnya sebagai cerita anak-anak yang memiliki ending “Happily ever after (Bahagia Selamanya)”. Salah besar! Dalam sebuah buku berjudul The Most Creepy Fairy Tales, dongeng-dongeng itu ternyata awalnya dibuat dengan cerita yang sangat mengerikan dan menakutkan. Beruntunglah kita tidak pernah mendengar kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng itu, karena telah dimodifikasi sedemikian rupa (terima kasih untuk HC Anderson, Brother Grimms, dan Walt Disney yang telah mengubah kisah horor itu menjadi dongeng anak-anak yang menyentuh hati). Jika tidak, mungkin masa kecil kita tidak seindah yang kita ingat. Berikut ini adalah kisah sebenarnya dari dongeng-dongeng populer tersebut : 

1. Cinderella
 
Cendrillon2

Versi asli Cinderella alias Si Upik Abu ternyata mengandung unsur mutilasi. Di cerita aslinya, Cinderella selalu disiksa ibu tiri dan kedua saudari tirinya. Saat sang pangeran mencari-cari gadis yang ukuran kakinya pas dengan sepatu emas (bukan sepatu kaca) yang ditinggalkan Cinderella, Ibu Tiri Upik Abu berusaha sangat keras agar anak-anaknya terpilih sebagai pemilik sepatu. Putri yang kakinya kebesaran, jari-jarinya dipotong agar muat. Sementara Putri yang kakinya kekecilan, kakinya digilas dengan roda gerobak kuda yang sangat berat (dari sinilah sebenarnya muncul istilah "Pain for Beauty"=Biar Sakit Asal Cantik). Ketika Sang Pangeran menemukan bahwa pemilik sepatunya adalah Cinderella, maka murkalah dia. Pada saat pernikahan Cinderella, Sang Pangeran memerintahkan burung elang peliharaannya untuk mematuk dan memakan mata Ibu Tiri Cinderella, kemudian mengusir Ibu Tiri dan adik-adik tirinya dari kota. Di sini terlihat bahwa Cinderella bukanlah sosok pemaaf. Akhirnya, Sang Ibu Tiri dan adik tiri Cinderella menjadi pengemis buta yang tinggal di luar kota.

2. Snow White & The Seven Dwarfs

 image

Dalam versi asli, dikisahkan bahwa Ratu meminta bawahannya untuk menghabisi Putri Salju. Dan sebagai bukti kalau Putri Salju telah terbunuh, sang bawahan harus membawa jantung Putri Salju. Saat melepaskan Putri Salju, Bawahan Ratu membunuh rusa dan membawa jantung rusa itu ke hadapan Ratu, serta mengakui jantung itu milik Putri Salju. Sang Ratu lalu memakan jantung Putri Salju dan berharap kecantikan Putri Salju berpindah padanya.  Di akhir cerita, dikisahkan bahwa Putri Salju yang tewas setelah makan apel beracun, hidup lagi berkat ciuman seorang Pangeran. Sebenarnya kisah tidak demikian. Alkisah, sang pangeran  membawa tubuh Putri Salju ke istananya. Namun dalam perjalanan, kuda yang membawa tubuh Putri Salju tersandung sehingga apel beracun yang menyangkut di kerongkongan Putri Salju terlempar keluar dan iapun bangun kembali. Setelah Putri Salju diboyong ke istana, sang Ratu dihukum. Namun berbeda dengan versi yang anda ketahui, hukuman untuk Sang Ratu sangatlah kejam. Kakinya dipasung dengan sepatu besi yang dipanaskan lalu si Ratu dipaksa menari sampai mati di hadapan Putri Salju.
3. Hansel and Gretel
 
430px-Hansel-and-gretel-rackham

Kisah rekaan Brother Grimms ini awalnya dibuat untuk orang dewasa. Namun karena tidak populer, akhirnya diubah versinya dan disesuaikan untuk anak-anak. Dalam versi dewasanya, Hansel dan Gretel diceritakan sering disiksa oleh orang tuanya yang "Psycho". Sang ayah sering menyambuk mereka dan sang ibu suka melukai kedua anak itu dengan menyayat kulit mereka dan tertawa-tawa saat melihat darah mengalir keluar dari kulit yang tersayat itu. Saat kedua anak itu kabur dari rumah, keduanya bertemu rumah yang terbuat dari permen / cokelat, yang tidak lain adalah milik Tukang Sihir. Yang mengejutkan, Sang Tukang Sihir adalah Kanibal yang pada akhirnya membunuh dan memakan mereka. Tetapi, sebelumnya telah dibuat gemuk oleh Sang Penyihir karena telah memakan permen / cokelat tersebut. Hansel & Gretel adalah kisah pertama yang mengangkat tema kanibalisme. Kisah moral cerita ini sebenarnya agar anak-anak kecil tidak mudah percaya dengan orang asing.
4. Little Red Riding Hood
 
image

Kisah klasik ini sebenarnya diangkat dari kisah nyata tentang penyerangan seekor serigala pada seorang anak perempuan berkerudung merah. Kejadian ini terjadi pada abad ke-18 di daerah Eropa. Waktu itu dikisahkan seorang anak disuruh orang tuanya mengunjungi nenek mereka yang sakit dan tinggal di hutan. Awalnya, anak itu disuruh pergi subuh-subuh. Namun entah mengapa, Sang anak memutuskan pergi tengah malam. Akibatnya, dia dikejar oleh serigala. Memang, Si anak lolos dari kejaran serigala dan berhasil tiba di rumah neneknya dengan selamat. Namun yang tidak diduga olehnya, ternyata ada seekor serigala yang telah memakan Sang nenek & bersembunyi di dalam rumah. Dan ketika Si anak itu tiba di rumah, Sang serigala menyamar menjadi Sang nenek, menyuruh Si anak menanggalkan semua bajunya dan melemparkannya ke perapian, kemudian menidurinya sebelum memakannya. Kisah asli Little Red Riding Hood nyaris difilmkan secara utuh dalam film Hoodwinkled. Namun berhubung film itu dikhususkan untuk anak-anak, akhirnya versinya diubah dengan mengikuti alur sesuai dengan cerita yang kita ketahui saat ini. Jika tidak.... Mungkin kita akan termuntah-muntah saat menontonnya.   
5. Rapunzel
 
442px-Johnny_Gruelle_illustration_-_Rapunzel_-_Project_Gutenberg_etext_11027

Kisah Rapunzel diadaptasi oleh Disney menjadi “Tangled” yang disuarakan Mandy Moore. Namun tahukah kamu bahwa sebelum dinikahi sang pangeran, Rapunzel dalam dongeng aslinya sebenarnya dihamili dulu oleh sang pangeran yang selalu datang tiap malam ke menaranya?
6. Sleeping Beauty
 
800px-Спящая_царевна

Dalam Sleeping Beauty, dikisahkan seorang putri tertidur ketika tertusuk sebuah jarum jahit. Seorang pangeran kemudian datang dan menciumnya, kemudian sang putripun terbangun. Itu sih versi cupu-nya. Dalam versi aslinya, sang pangeran sebenarnya memperkosa sang putri saat ia tertidur, bahkan hingga sang putri hamil dan melahirkan (dalam kondisi tertidur pula). Sang bayi yang baru dilahirkannya kelaparan dan menghisap jari ibunya hingga jarum itu terlepas dan sang putri pun terbangun.

7. The Little Mermaid  
 
 http://images1.fanpop.com/images/image_uploads/Julianne-is-The-Little-Mermaid-disney-1154345_1008_1222.jpg
 
"Under the sea.... under the sea..." Yeah... Anda tentu ingat lagu yang dinyanyikan oleh "Sebastian=Si udang berisik" dari dasar laut. Dengan aksen Jamaikanya dia menghibur kita dengan lagu yang menyenangkan itu. Kisah si Putri Duyung ini pun begitu menyentuh dan disuka oleh banyak orang hingga hari ini. Namun tahukah Anda bahwa kisah si Putri Duyung itu tidaklah seindah yang Anda tahu? Dalam versi aslinya, "Ariel=Si Putri Duyung". Selama menjadi manusia, dia dibekali dengan pisau yang terselip rapi di balik rambutnya yang panjang dan tebal. Tujuannya sederhana : Jika ada orang yang mencurigai keberadaannya sebagai Putri Duyung, maka Ariel harus membunuh orang itu. Dia harus melakukan hal ini untuk melindungi jati dirinya, serta keselamatan kerajaan Neptunus dan spesies Mermaid di laut agar tidak menjadi buruan manusia. Dalam perkembangan kisahnya, kisah cinta Ariel berakhir tragis. Cintanya bertepuk sebelah tangan, dan Sang pangeran meninggalkannya untuk menikah dengan gadis lain. Hal ini membuat Ariel patah hati dan akhirnya memilih membunuh dirinya sendiri dengan pisau yang dibawanya. Dari sinilah muncul istilah "Mermaid Tears" (Air mata Putri Duyung).  Hewan Sirenia atau dikenal juga dengan sebutan "Sapi Laut / Sea Cows" disebut pula dengan nama Putri Duyung karena memiliki morfologi tubuh yang mirip dengan gambaran Putri Duyung. Hewan laut ini sering terlihat mengeluarkan air mata. Dan kini Anda paham kan mengapa dia menangis?
8. Pied Piper of Hamelin
 
741px-Pied_Piper2

Bagi yang mungkin agak asing dengan cerita ini, coba kuceritakan kembali. Kisahnya berawal dari sebuah kota kecil yang diserang wabah tikus. Suatu hari datang seorang peniup seruling yang mengaku bisa mengusir tikus-tikus itu asal dengan bayaran tinggi. Warga kota setuju dan pria itu meninggalkan kota  sambil meniup serulingnya dan kemudian diikuti oleh tikus-tikus itu. Setelah semua tikus pergi, si peniup seruling kembali menuntut bayarannya, namun para warga yang curang menolak membayar si peniup seruling. Akhirnya si peniup seruling kemudian meniup serulingnya kembali, kali ini membawa seluruh anak-anak kecil dari kota dan tak pernah kembali. Satu-satunya anak yang selamat hanyalah anak pincang yang tak bisa mengikuti teman-temannya. Banyak yang berpendapat cerita ini adalah kisah nyata dan sosok peniup seruling itu sebenarnya adalah paedofil atau pembunuh beratai.
9. Serigala dan Tiga Ekor Babi
 
471px-Three_little_pigs_1904_straw_house

Dongeng ini bercerita tentang serigala dan tiga ekor babi yang membangun rumah dari jerami dan batu bata. Rumah dari jerami ditiup sang serigala sedangkan rumah dari batu bata tetap kokoh. Dalam cerita yang biasa kita dengar, kedua babi yang lain bersembunyi di rumah babi yang paling cerdik. Namun dalam versi aslinya, kedua babi yang membangun rumah dari jerami dimakan hidup-hidup oleh serigala. Kemudian serigala yang tak bisa mengakali rumah babi yang cerdik memutuskan masuk dari atas cerobong asap, dimana dibawahnya si babi yang selamat memasang tungku dan kemudian memasak hidup-hidup si serigala. Ia kemudian memakan daging sang serigala dan secara tak langsung menjadi kanibal juga karena dalam perut si serigala masih terdapat daging saudara-saudaranya.
 
10. How Some Children Plays at Slaughtering
 
ChildrenPlayedatSlaughtering

Cerita ini mungkin tak diketahui orang karena telah disensor dari kumpulan dongeng Grimm karena dinilai terlalu sadis. Ada dua versi dari cerita ini. Versi pertama, empat anak bermain. Mereka memutuskan untuk bermain “penyembelihan”, dimana satu anak berperan sebagai penyembelih, satu anak bermain sebagai koki, satu anak bermain sebagai asisten koki, dan satu anak lagi bermain sebagai babi. Tanpa diduga, anak yang bermain sebagai penyembelih benar-benar menggorok leher anak yang berperan sebagai babi dan yang lain bermain memasaknya. Seorang warga yang melintas dan melihat kejadian itu melapor kepada walikota. Karena bingung, sang walikota memberikan ujian. Jika sang anak yang menyembelih temannya diberikan dua pilihan, yaitu apel dan koin emas. Apabila anak itu memilih koin emas, maka ia dianggap sebagai orang dewasa dan akan dihukum. Namun apabila ia memilih apel, maka ia akan dianggap masih anak kecil dan tak menyadari perbuatannya. Anak itu ternyata memilih apel sehingga akhirnya dibebaskan. Versi kedua tak kalah sadis. Ada dua bersaudara melihat ayah mereka menyembelih babi. Sang kakak akhirnya memutuskan bermain “penyembelihan” untuk menirunya dan sang adik disuruh berperan sebagai babi. Sang kakak ternyata benar-benar menyembelih sang adik dengan pisau. Ibu mereka yang sedang memandikan anaknya yang lain mendengar jeritan sang adik dan segera menghampiri mereka. Marah melihat sang kakak membunuh sang adik, sang ibupun menusuk anaknya itu dengan pisau hingga tewas. Namun saat ia kembali ke kamar mandi, ia melihat anaknya yang tadi dimandikan sudah tewas karena tenggelam. Karena shock, sang ibu memutuskan menggantung dirinya. Sang ayah yang pulang kemudian menemukan seluruh keluarganya tewas akhirnya ikut mati. Pesan moral dari cerita ini sebenarnya adalah agar orang tua mengawasi anaknya bermain.
11. The Armless Maiden
 
The_Girl_Without_Hands_by_Y_Incision

Dongeng “The Armless Maiden” adalah dongeng Rusia yang tak kalah sadis dengan dongeng-dongeng yang dikisahkan Grimm. Diceritakan ada dua bersaudara, kakaknya laki-laki dan adiknya perempuan. Sang kakak menikah dengan wanita yang sangat membenci adik suaminya. Sang istri merusak semua perabot rumah dan mengatakan itu perbuatan adik iparnya, namun sang suami mengatakan mereka bisa membeli perabot baru. Sang istri lalu membunuh kuda kesayangan suaminya, namun suaminya tetap tak marah. Hingga akhirnya, si istri melahirkan dan dengan tega memenggal kepala anaknya sendiri dan memfitnah adik iparnya sebagai pelakunya. Sang kakak yang terhasut kemudian membuang adiknya dan dengan kejam memotong kedua tangannya. Pada akhirnya sang adik menikah dengan seorang pedagang dan menjadi kaya raya. Ketika sang kakak bertemu kembali dengan adiknya dan mendengar cerita yang sesungguhnya, sang kakak mengamuk dan mengikat kepala istrinya di ekor kuda yang kemudian dipecut agar berlari. Ketika kuda itu berhenti berlari, hanya tertinggal rambut kepang istrinya masih terikat di ekor kuda sementara bagian-bagian tubuhnya berceceran di sepanjang jalan.
12. Struwwelpeter
 
image

Dilihat dari sampul bukunya, jelas buku dongeng ini menceritakan kisah-kisah yang disturbing (mengganggu/menggelisahkan). Der Struwwelpeter adalah buku anak-anak yang ditulis Heinrich Hoffman di Jerman pada tahun 1845. Saking populernya buku ini, bahkan Mark Twain pernah menulis terjemahannya ke dalam bahasa Inggris. Namun apabila dinilai dengan standar masa kini, mungkin cerita-cerita di buku dianggap terlalu sadis, walaupun maksudnya mendidik. Cerita-cerita ini menggambarkan konsekuensi yang diterima oleh anak nakal, misalnya ada cerita tentang seorang gadis yang mati terbakar hidup-hidup karena bermain dengan korek api, seorang anak yang masih gemar menghisap jempol dan kemudian jempolnya dipotong dengan gunting, hingga seorang anak yang menolak memakan sup sayuran dan akhirnya mati kelaparan.

Sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Blog Archive

Pages - Menu