Karakter Werewolf
Selama berabad-abad, mitos
mengenai werewolf terus bergaung dan tak
henti-hentinya. Ditambah lagi dengan publikasi berbagai macam film, baik film
televisi sampai dengan film layar lebar, membuat misteri werewolf ini selalu
hidup hingga saat ini.
Werewolf
berasal dari kata were: manusia dan wolf: serigala yang
berarti manusia serigala. Werewolf adalah sebuah mitos dari Eropa kuno yang menggambarkan monster
setengah manusia setengah serigala. Konon werewolf akan berubah pada
saat bulan purnama tiba, dimana kekuatan
mistiknya mencapai puncaknya.
Werewolf senantiasa akan
memburu manusia dan siapa saja yang terkena gigitan
atau cakarannya akan menjadi salah satu dari
werewolf. Dikatakan pula bahwa werewolf hanya dapat dibunuh jika ditembak dengan peluru perak.
Werewolf sendiri dibagi menjadi tiga. Pertama: melalui keturunan karena kutukan dari para leluhur sehingga menjadikan setiap keturunannya sebagai werewolf. Kedua: orang yang dengan sukarela menjadi serigala dengan alasan dan tujuan jahat. Ketiga: werewolf berhati lembut dan baik. Kondisinya yang tidak lazim itu justru membuatnya merasa malu.
Werewolf dalam Mitologi Yunani
Meski kisah tentang werewolf
ini berasal dari Eropa kuno, ternyata mitologi pada Yunani
Kuno juga menyimpan kisah tersendiri mengenai monster ini. Seorang tokoh
Yunani, Herodotus, percaya bahwa ada sebuah suku
bernama Neuri yang mampu mengubah diri menjadi
werewolf.
Legenda lainnya menceritakan bahwa terdengar kabar Raja Lycaon dari Arcadia mengorbankan bayi manusia ke altar Zeus. Mendengar kabar ini, Sang Mahadewa menjadi murka. Dia tak pernah menyuruh mengorbankan manusia apalagi bayi yang tak berdosa.
Zeus
ingin membuktikan sendiri kebenaran berita yang didengarnya itu. Dia
menyamar sebagai rakyat jelata dan datang ke negeri Arcadia. Di kuil
pemujaan dirinya, Zeus akhirnya melihat sendiri Lycaon dan putranya
membunuh seorang bayi dan mencampurkannya ke dalam hewan yang
diperuntukkan bagi dirinya.
Melihat hal yang menjijikkan itu, Zeus langsung menghukum Lycaon dan putranya, "Jadilah kalian berdua serigala!" kutuk Zeus dan seketika Lycaon dan putranya menjadi serigala dan lari ke dalam hutan belantara
Kisah-kisah
Penampakan Werewolf
Tahukah Anda bahwa masih
banyak sejarah yang mencatat tentang kasus-kasus yang pernah ada tentang
werewolf. Entah itu gosip atau bukan, tapi sejarah ini mencatat banyak
kesaksian tentang penampakannya. Berikut ini saya berikan beberapa laporan
penampakan werewolf yang benar-benar aneh dan menakutkan dalam kehidupan nyata
yang saya temukan.
Gilles Garnier
Pada abad ke-16 di kota Dole, sebuah
pengumuman untuk publik dipasang di alun-alun kota. Pengumuman itu mengizinkan
bagi orang-orang untuk melacak dan membunuh seekor werewolf yang telah meneror
desa.
Saat berjalan melalui hutan,
sekelompok petani mendengar jeritan anak kecil disertai dengan lolongan
serigala. Ketika mereka tiba, mereka melihat seorang anak yang tengah terluka
sedang berjuang bertahan dari makhluk mengerikan yang kemudian diketahui sebagai
Gilles Garnier.
Ketika anak berumur 10 tahun hilang di sekitar rumah Garnier, Garnier
ditangkap dan dia mengaku sebagai werewolf. Dia kemudian dibakar hidup-hidup di
tiang pancang.
Werewolf di
Greifswald
Menurut catatan lama, pada
tahun 1640 di kota Greifswald,
Jerman, pernah dibanjiri oleh werewolf. Populasi
binatang ini tumbuh begitu besar dan setiap orang yang berkelana keluar setelah
gelap akan berada dalam bahaya karena bisa didatangi oleh salah satu dari
mereka.
Sekelompok mahasiswa merasa
muak dan menyusun rencana. Mereka mengumpulkan semua perak yang mereka punya
dari gelas, piring, kancing, dan lain-lain, kemudian melelehkannya untuk
membuat peluru perak.
Dengan senjata api dan peluru perak, mereka mulai memburu werewolf yang
berkeliaran dan setelah akhirnya populasi werewolf itu dinyatakan lenyap,
orang-orang mulai berani keluar rumah saat malam.
Werewolf dari Chalons
Salah satu werewolf terburuk
yang pernah ada adalah Werewolf dari Chalons
atau dikenal sebagai Demon Tailor (Iblis Tukang Jahit)
Dia didakwa di Paris pada
tanggal 14 Desember 1598 atas tuduhan pembunuhan yang begitu mengerikan dan pengadilan
memerintahkan semua dokumen persidangannya untuk dihancurkan. Bahkan nama dia
sebenarnya nyaris hilang dalam sejarah.
Dibakar sampai mati untuk
kejahatannya, dia dituduh memancing anak-anak kecil untuk bermain ke tokonya.
Kemudian menyiksa mereka. Setelah disiksa, anak-anak ini akan diiris lehernya,
tubuhnya ditaburi bubuk, lalu dagingnya dipotong-potong sebagai bahan makanan.
Di saat senja, dalam bentuk
werewolf, dia menjelajahi hutan untuk menerkam orang-orang yang lewat dengan
liar dan merobek tenggorokan mereka sampai mati.
Banyak tulang-belulang dan
bangkai dari korbannya ditemukan tersembunyi dalam gudangnya. Dikatakan pula
bahwa di saat kematiannya dia tidak mau minta ampun dan masih sempat menghujat.
Claudia Gaillard,
Werewolf dari Burgundy
Claudia Gaillard
adalah salah satu dari ratusan jiwa malang yang dibawa ke pengadilan oleh
seorang pemburu penyihir bernama Henry Boguet.
Menurut saksi dia terlihat di balik semak dalam bentuk seringala
tanpa ekor. Claudia kemudian dibakar sampai mati di tiang pancang.
Werewolf dari Pavia
Pada tahun 1541, di Pavia, Italia, seorang petani ditemukan di sebuah padang
pertanian dan mengoyak tubuh banyak pria.
Setelah melalui banyak
kesulitan, akhirnya maniak itu tertangkap dan dia kemudian meyakinkan para
penangkapnya bahwa satu-satunya perbedaan yang ada antara dirinya dengan
serigala alami adalah bahwa serigala asli bulunya
tumbuh di luar, sementara dia bulunya tumbuh di
dalam.
Untuk membuktikan pernyataan
ini, para hakim memotong lengan dan kaki petani itu dan petani itu meninggal
karena dimutilasi.
Sisi Lain Mengenai Werewolf
Argumentasi
mengenai werewolf sangat beragam, namun belum sepenuhnya terungkap.
Bahkan kisah werewolf hingga kini masih menjadi misteri. Berikut
beberapa gambaran argumen mengenai werewolf:
Akibat Kutukan
Sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap bahwa manusia berubah menjadi serigala merupakan hukuman dewa karena dia telah mempersembahkan korban berupa manusia (Pliny).
Sebenarnya transformasi sering dilakukan oleh dukun-dukun suku
tertentu dengan tujuan baik untuk mengatasi masalah di kelompoknya.
Saat langka makanan, misalnya, si dukun bisa saja berubah wujud menjadi
binatang jadi-jadian serupa makhluk yang akan diburu, supaya lebih mudah
melacak buruan itu. Ada juga yang tidak berubah wujud, tetapi meminjam
tubuh binatang untuk memata-matai, menyantet, atau sekadar
menakut-nakuti musuh.
Hanya Halusinasi
Ada pendapat bahwa werewolf timbul akibat halusinasi. Antara lain oleh pengaruh racun ergot yang dihasilkan oleh jamur Claviceps purpurea pada gandum. Ergot mengandung bahan serupa materi mentah untuk LSD.
Halusinasi akibat ergot banyak terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Itu tak lain karena masyarakat kebanyakan hanya mengkonsumsi biji gandum yang terkontaminasi, sementara gandum bersih disimpan hanya untuk bangsawan. Maka tanpa pengalaman atau ilmu sihir, bila memakan biji-bijian itu orang bisa merasa jadi katak atau serigala.
Satu kisah tragis terjadi tahun 1951 di Pont St Esprit di Rhone
Valley dengan korban keracunan ergot kurang lebih 300 orang. Lima orang mati,
sedangkan kebanyakan mengalami cacat seumur hidup. Mereka yang cacat mengaku
telah mengalami halusinasi mengerikan. Ada pria yang merasa seolah-olah
otaknya dilahap segerombolan ular merah. Ada pula yang sanggup
membebaskan diri dari jaket pengikat orang gila sampai tujuh kali, rontok
giginya karena menggigit putus tali pengikat dari kulit yang
membelenggunya, dan mampu membengkokkan dua batang terali besi di
jendela rumah sakit. Alasannya: pria itu merasa dikejar-kejar harimau.
Halusinasi akibat ergot banyak terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Itu tak lain karena masyarakat kebanyakan hanya mengkonsumsi biji gandum yang terkontaminasi, sementara gandum bersih disimpan hanya untuk bangsawan. Maka tanpa pengalaman atau ilmu sihir, bila memakan biji-bijian itu orang bisa merasa jadi katak atau serigala.
Pendapat lain menduga werewolf adalah akibat persepsi keliru
terhadap penyakit keturunan Congenital porphyria. Menurut dr. Lee Illis
dari Guy Hospital, London, pengidapnya amat tak tahan terhadap cahaya
(karena itu mereka hanya bisa keluar malam hari), giginya berwarna merah
atau coklat kemerahan, dan menunjukkan gejala gangguan jiwa (dari
histeris ringan hingga depresi maniak). Borok lambat laun mengubah
bentuk tangan mereka menjadi serupa cakar. Namun pendapat ini disanggah cendekiawan Almotarus yang menjelaskan werewolf dalam bentuk manusia memiliki ciri khusus berupa mata
cekung dan kering, serta kulit pucat. Selain itu luka pada kulit
penderita jauh berbeda dengan kulit serigala.
Faktor Kejiwaan
Kasus werewolf yang mencolok terjadi di Prancis pada awal abad
XVII oleh Jean Grenier yang merasa yakin dirinya adalah werewolf. Di pengadilan Bordeaux, Grenier mengaku bahwa dua tahun sebelumnya dia telah
membuat perjanjian dengan setan di hutan. Dengan kulit serigala yang
menurut pengakuannya pemberian setan, tiap malam dia bisa berkeliaran
sebagai serigala, namun di siang hari kembali ke bentuk manusia. Dia
telah membunuh dan memangsa beberapa anak kecil yang sendirian di
ladang dan juga menculik bayi yang ditinggal di rumah.
Sejauh menyangkut perilaku kanibalisme, penyelidikan menunjukkan
kebenaran pengakuannya. Namun dari sudut kedokteran, remaja ini
digolongkan penderita lycanthropy. Kelainan jiwa ini menyebabkannya
berkhayal tubuhnya berubah bentuk menjadi hewan. Menilik usianya yang
masih belia, Grenier cuma dihukum kurungan seumur hidup di Biara
Fransiskan, Bordeaux.
Pemahaman terhadap werewolf memasuki era baru menyusul
keputusan terhadap Jean Grenier (baca di atas). Hakim-hakim di masa itu tidak mungkin
lagi mengabaikan “koor” pendapat para dokter yang yakin werewolf sebenarnya adalah penderita berbagai jenis dan tingkatan
gangguan jiwa. Meski dokter Alfonso Ponce de Santa dari Spanyol masih
menyebutnya sebagai gejala kemurungan jiwa akibat cairan tertentu yang
dihasilkan empedu, yang diduganya telah menyerang otak. Maka dibedakan antara makhluk mitos werewolf dan penderita kejiwaan (lycanthrope).
Demikian catatan werewolf yang dapat saya berikan. Memang kisah werewolf masih menjadi sebuah misteri. Meski banyak catatan sejarah yang menceritakan tentang monster ini, namun saya yakin masih ada di antara Anda yang menganggap ini hanya sebuah mitos. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa werewolf yang ada di Eropa dan Yunani, sama halnya dengan kasus babi ngepet yang ada di Indonesia. Sebesar apa keyakinan Anda dengan babi ngepet mungkin bisa menjadi ukuran keyakinan Anda saat ini kepada werewolf.
Nah! Setelah membaca postingan di atas, Anda yakin werewolf itu ada?
Demikian catatan werewolf yang dapat saya berikan. Memang kisah werewolf masih menjadi sebuah misteri. Meski banyak catatan sejarah yang menceritakan tentang monster ini, namun saya yakin masih ada di antara Anda yang menganggap ini hanya sebuah mitos. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa werewolf yang ada di Eropa dan Yunani, sama halnya dengan kasus babi ngepet yang ada di Indonesia. Sebesar apa keyakinan Anda dengan babi ngepet mungkin bisa menjadi ukuran keyakinan Anda saat ini kepada werewolf.
Nah! Setelah membaca postingan di atas, Anda yakin werewolf itu ada?
0 komentar:
Posting Komentar