Minggu, 04 Agustus 2013

Legenda Naga Cina dan Penampakannya dalam Sejarah

Diposkan oleh: Qoer Evans Niady
Naga dan Cina
Naga merupakan makhluk mitologi paling terkenal di dunia. Seluruh dunia memiliki legendanya masing-masing. Namun tidak bisa disangkal bahwa Naga dari legenda Cina adalah yang paling menarik.

Di Eropa, naga selalu dilambangkan sebagai makhluk yang jahat. Namun, bagi masyarakat Cina, naga melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Begitu besarnya penghormatan bangsa Cina kepada makhluk ini sehingga kaisar-kaisar yang gagah perkasa dengan bangga mengenakan gambar naga sebagai simbol mereka.

Karakteristik Naga
Di dalam mitologi Cina, naga memiliki kaitan yang sangat erat dengan angka sembilan. Misalnya, naga Cina sesungguhnya memiliki sembilan karakteristik yang merupakan kombinasi dari makhluk-makhluk lainnya.
1. Naga memiliki kepala seperti unta
2. Sisiknya seperti ikan
3. Tanduknya seperti rusa
4. Matanya seperti siluman
5. Telinganya seperti lembu
6. Lehernya seperti ular
7. Perutnya seperti tiram
8. Telapak kakinya seperti harimau 
9. Cakarnya seperti rajawali

Selain itu, naga juga memiliki 117 sisik. 81 diantaranya memiliki karakter Yang (positif) dan 36 lainnya memiliki karakter Yin (negatif).

Pada umumnya, naga Cina memiliki tiga atau empat cakar di masing-masing kakinya. Namun, kerajaan menggunakan lambang naga dengan lima cakar untuk menunjukkan kalau sang Kaisar bukan naga biasa. Lambang ini kemudian menjadi lambang ekslusif yang hanya boleh digunakan oleh sang kaisar. Siapa pun yang berani menggunakan lambang naga dengan lima cakar akan segera dihukum mati.

Empat Jenis Naga
Dalam literatur Cina, paling tidak ditemukan lebih dari 100 nama naga yang berbeda-beda. Namun, untuk mudahnya, naga Cina hanya digolongkan ke dalam empat jenis, yaitu:
1. Tien Lung atau Naga Langit yang bertugas menjaga istana para dewa
2. Shen Lung atau Naga Spiritual yang berkuasa atas angin dan hujan
3. Ti Lung atau Naga Bumi yang berkuasa atas air di permukaan bumi
4. Fucang Lung atau Naga Dunia Bawah Bumi yang bertugas menjaga harta karun yang ada di dalam bumi

Empat jenis naga tersebut mungkin berbau spiritual, tetapi seperti yang saya katakan di atas, masih ada sekitar 100 nama naga lainnya

Sejarah Penampakan Naga Cina
Sosok naga telah merasuk ke dalam semua aspek kebudayaan Tiongkok kuno dan telah menjadi simbol spiritual yang kuat bagi orang Tionghoa. Namun, apakah naga benar-benar ada? Jika naga Cina bisa dikategorikan ke dalam makhluk Cryptid, pernahkah ada kesaksian mengenai penampakannya? Berdasarkan sejumlah buku sejarah Tiongkok, naga memang ada. Di dalam buku-buku tersebut tercatat beberapa kesaksian tentang keberadaan naga yang memiliki kemiripan dengan kasus perjumpaan dengan makhluk Cryptid.

Pada tanggal 1 Juli 178 M, benda hitam jatuh dari langit sebelah timur halaman istana Wenming. Benda itu berbentuk bulat mirip kanopi kereta kuno. Panjangnya lebih dari 20 meter (65 kaki) dan berputar dengan cepat serta mengeluarkan cahaya dengan warna berbeda. Benda itu memiliki kepala namun tidak memiliki kaki dan ekor. Nampak seperti naga.

Dalam 24 tahun masa pemerintahan Kaisar Jian'an dari Dinasti Dong Han tahun 219 M, seekor naga berwarna kuning muncul di Sungai Chishui, Kota Wuyang dan berdiam di sana selama sembilan hari lamanya sebelum akhirnya pergi. Setelah itu, para penduduk desa membangun sebuah kuil di tempat itu dan sebuah prasasti dibuat sebagai penghormatan kepada naga tersebut.

Pada bulan April tahun 354 M, setahun pemerintahan Kaisar Yonghe dari Dinasti Dong Jin, dua ekor naga berwarna hitam dan putih muncul di Gunung Long. Peristiwa munculnya naga ini membuat Kaisar Murong dari Kerajaan Yan memimpin sejumlah pejabat menuju gunung itu untuk melihat naga-naga tersebut. Ketika sampai di sana, mereka mengadakan upacara keagamaan pada jarak 200 yard dari kedua naga tersebut.

Pada tahun 1162 M, 32 tahun masa pemerintahan Kaisar Shaoxing, seekor naga disebut ditemukan mati di Danau Taibai. Naga itu memiliki kumis yang panjang dn berukuran besar dengan punggung hitam dan perut berwarna putih. Sirip tumbuh pada punggungnya dan dua tanduk besar terdapat di kepalanya. Karena makhluk itu mengeluarkan bau yang tidak sedap, para penduduk kemudian menutupinya dengan tikar. Otoritas masyarakat setempat pun segera memerintahkan untuk pengadaan upacara sembahyang di lokasi itu. Namun, setelah semalaman terjadi hujan badai dengan petir menggelegar, naga tersebut menghilang.

Dalam catatan buku History of the Yuan Dinasty menyatakan: "Pada bulan Juli, tahun ke-27 masa pemerintahan Kaisar Zhiyuan (1290), seekor naga muncul di dekat Gunung Long di wilayah Linxong, provinsi Shandong. Naga itu mampu membuat batu seberat setengah ton melayang di udara".

Sebuah catatan untuk distrik Ye dari Dinasti Qing menyatakan bahwa pada tahun 1503 M (Dinasti Ming, 16 tahun kekuasaan Kaisar Hongzhi), lima naga beterbangan sekitar 10 Li (3 mil) sebelah utara gerbang Kota Ye, provinsi Henan. Setelah lama melayang-layang, mereka jatuh ke tanah dan tidak mampu terbang lagi. "Langit mendung dan laut pun mulai bergejolak. Dewa dengan busana hijau turun dari langit dan segera dikelilingi oleh naga yang jatuh tersebut. Sesaat kemudian, awan mulai cerah dan laut tenang kembali. Lima naga itu masih tidak mampu terbang jauh. Pada saat itu pula dewa dengan busana hijau lain turun dan naga-naga tersebut merangkak mengelilingi dewa itu. Awan dan kabut tebal muncul kembali. Ketika langit mulai cerah, dewa serta kelima naga itu telah pergi". 

Catatan dalam Recording for the Jiaxing Regional Government menceritakan bahwa pada bulan September 1588 M, seekor naga berwarna putih terlihat terbang di atas permukaan Danau Ping di wilayah Pinghu, provinsi Zhejiang. Cahaya yang keluar dari naga putih tersebut begitu terangnya sehingga menerangi sebagian langit dengan warna merah yang terang benderang. Saksi mata, Shen Maoxiao, seorang pejabat pencatat sejarah istana kerajaan, telah melihat dewa berbusana ungu dengan mahkota emas, berdiri pada ketinggian lebih dari 30 meter (sekitar 98 kaki) di antara tanduk naga. Dewa ini sedang menghunus benda yang menyerupai pedang. Nampak pula selapis cahaya sebesar duo (sebuah wadah untuk ukuran orang Tionghoa) di bawah kepala naga tersebut.

Dalam buku lainnya, Recording for the Songjiang Regional Government, disebutkan bahwa 20 tahun setelah penampakan naga putih di Danau Ping itu, seekor naga putih serupa juga terlihat terbang di atas Sungai Huangpu di Songjiang, Shanghai. Naga itu terlihat pada bulan Juli 1608. Seorang saksi juga melihat seorang dewa sedang berdiri di kepala naga itu.

Dalam buku yang sama dikatakan bahwa pada tahun 1631, tahun ke-4 pemerintahan Kaisar Chongzhen, seekor naga besar terlihat di sebuah danau di tenggara wilayah Shiping, provinsi Yunan. Karena kemunculan itu, danau tersebut diberi nama Danau Yilong yang berrti Danau Naga Misterius. Catatan menyatakan, "kumis, kaki, dan sisik naga dengan panjang beberapa puluh meter ini berada di atas permukaan air". Naga ini kemungkinan muncul lebih dari sekali sekitar Gunung Long dan Danau Yilong.

Kesaksian lainnya dicatat dalam buku Amanded Recordong of the Tang Dinasty, mencatat bahwa satu hari dalam catatan akhir tahun pemerintahan Kaisar Xiantong, seekor naga hitam jatuh di wilayah Tongcheng dan mati di sana dengan luka tenggorokan. Menariknya, buku ini memberikan deskripsi yang cukup detail mengenai naga tersebut. Disebut bahwa panjang naga itu adalah sekitar 30 meter di mana setengahnya adalah ekornya. ujung ekor naga tersebut pipih, sisiknya seperti ikan, dan di kepalanya tumbuh dua tanduk. Sungut di samping mulutnya memiliki panjang 6 meter. Kakinya yang tumbuh di perutnya memiliki lapisan berwarna merah. Deskripsi ini sangat mirip dengan gambaran naga Cina klasik.

Buku History for the Yongping Regional Government mencatat bahwa pada musim semi tahun ke-19 masa pemerintahan Kaisar Daoguang pada tahun 1839 M, seekor  naga ditemukan di pinggir Sungai Luanhe di wilayah Laoting. Bangkai naga itu terlihat dikerubungi oleh lalat dan belatung. Penduduk lokal kemudian membangun sebuah tempat perlindungan untuk melindunginya dari sinar matahari langsung. Mereka juga menyiram air dingin ke tubuhnya. Tiga hari kemudian, setelah hujan badai tengah malam, naga itu pun menghilang.

The Seven Books and Scriptures oleh Long Ying mencatat bahwa suatu hari di tahun terakhir pemerintahan Kaisar Chenghua dari Dinasti Ming. ditemukan naga di Pantai Xinhui, provinsi Guangdong. Nelayan yang melihatnya memukul makhluk itu hingga mati. Panjang naga tersebut kurang lebih 10 meter dan terlihat mirip dengan naga dalam lukisan-lukisan klasik. Kisah ini cukup aneh karena seorang nelayan yang melihat naga umumnya tidak akan memukulnya sampai mati, mengingat bangsa Cina sangat menghormati makhluk ini. Kemungkinan makhluk ini mengganggu sang nelayan, namun kita tidak bisa memastikan.

Peristiwa termodern yang menyangkut penemuan naga adalah yang terjadi pada Agustus 1944. Seekor naga hitam diberitakan jatuh ke tanah di Desa Weizi di halaman rumah keluarga Chen, sekitar 9,4 mil barat laut wilayah Zhaoyuan, di sebelah selatan Sungai Mudan di provinsi Heilongjiang. Naga hitam itu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Para saksi mata mengatakan bahwa makhluk ini memiliki tanduk di atas kepalanya dan sisik yang menutupi seluruh tubuhnya. Makhluk ini memiliki bau seperti ikan yang menarik lalat untuk mengerumuninya.

Naga Cina dan Cryptozoology
Jika kita berpikir dan menarik kesimpulan dari semua kesaksian itu, muncul satu pertanyaan yang menarik. Jika naga yang disebutkan sebagian kesaksian tersebut adalah hewan nyata, maka hewan apakah yang memiliki tubuh seperti ular, bertanduk, berkaki, dan memiliki sungut di sisi mulutnya? Saya pribadi belum mendapatkan jawabannya. Jadi mungkinkah naga itu benar-benar nyata? Namun, jika kita perhatikan sebagian detail dari ciri-ciri naga tersebut, ada ciri yang merujuk pada seekor makhluk air yang masih hidup hingga sekarang, yaitu Oarfish. Saya sarankan kepada Anda untuk memperhatikan gambar berikut.






Mungkinkah hewan ini yang telah dilihat oleh nelayan dan para saksi lainnya? Kita tidak dapat menarik kesimpulan begitu saja. Masih banyak perbedaan antara Oarfish dengan ciri naga yang disaksikan oleh para saksi, seperti adanya cakar pada perut dan yang paling menonjol adalah naga tersebut terbang di udara.

Jadi, apakah naga hanya imajinasi dalam dunia spiritual dan omong kosong belaka atau mereka memang memiliki keberadaan fisik yang nyata berdasarkan kesaksian banyak saksi? Kini segalanya merupakan misteri bagi kita semua. Percaya atau tidak percaya saya kembalikan kepada Anda.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Blog Archive

Pages - Menu