Minggu, 04 Agustus 2013

Sejarah Centaurus, Manusia Setengah Kuda

Pendahuluan
Centaurus merupakan makhluk yang terkenal dalam mitologi Yunani. Pada awal peradaban dipercaya bahwa makhluk-makhluk centaurus ini pernah hidup sebagai salah satu ras manusia yang berbeda. Sampai saat ini, penelitian dan penggalian arkeologi belum menemukan bukti yang otentik untuk mendukung keberadaan mereka pada masa lampau, namun banyak prasasti dan artefak kuno yang telah ditemukan menampilkan gambar dan figur makhluk menakjubkan ini.

Karakter Centaurus
Centaurus, berasal dari bahasa Yunani yaitu Kentauros, merupakan makhluk yang berwujud setengah manusia setengah kuda. Dalam mitologi Yunani, centaurus digambarkan memiliki bagian tubuh manusia, dari kepala sampai pinggang, yang menyatu dengan tubuh kuda.

Komposisi setengah manusia setengah kuda ini telah membuat banyak penulis menganggap bahwa centaurus adalah makhluk liminal, berada di antara dua sifat. Baik sebagai perwujudan alam liar, atau sebaliknya sebagai guru.

Menurut cerita, centaurus hidup tersembunyi di dalam gelapnya hutan. Mereka menghormati hutan seperti ibunya sendiri, memburu hewan seperlunya, serta berusaha sebisa mungkin untuk tidak tampil mencolok. Selain centaurus laki-laki, ternyata ada pula centaurus perempuan yang disebut Centaurides. Meskipun Centaurides tidak muncul dalam seni dan sastra Yunani kuno awal, namun mereka muncul dalam masa-masa kuno selanjutnya.

Centaurus sangat mahir menggunakan panah serta lembing. Kecerdasan serta kebijaksanaannya konon lebih unggul dari manusia. Hal inilah yang membuat mereka merasa arogan dan lebih senang hidup di hutan.

Para pemburu biasanya memburu centaurus untuk mengambil jantung mereka. Centaurus memiliki dua jantung. Jantung pada bagian tubuh manusianya memiliki efek kamuflase serta peningkatan kemampuan memanah pada manusia yang memakannya. Sedangkan jantung kuda centaurus memiliki efek membuat yang memakannya dapat berlari tiga hari tiga malam tanpa rasa lelah.
Centaurus dikatakan muncul secara individual maupun berkelompok dan disebutkan bahwa makhluk ini menghuni daerah Magnesia dan Gunung Pelion di Thessalia, Hutan Ek Foloi di Elis, dan Semenanjung Maleia di Lakonia Selatan.

Kelahiran Centaurus
Dikisahkan bahwa centaurus lahir dari hubungan antara manusia dengan dewa. Ayah centaurus adalah Ixion, seorang manusia penguasa dari Thessaly, yang berselingkuh dengan Dewi Hera, istri Zeus. Zeus yang cemburu kemudian menciptakan kembaran Hera dari gumpalan awan dan menamainya Nephele. Suatu ketika Ixion yang mengganggap Nephele yang ditemuinya adalah Hera melakukan hubungan badan. Nephele kemudian mengandung dan melahirkan makhluk manusia setengah kuda yang kemudian dia namai Centaurus.

Versi lain menyebutkan bahwa ras centaurus merupakan keturunan dari Centauros, yang berhubungan seksual dengan kuda-kuda betina di Magnesia.

Kisah Mengenai Centaurus
Banyak kisah yang menceritakan mengenai centaurus. Mulai dari kisah tentang kekejaman mereka, hingga kebaikan mereka. Beberapa centaurus yang terkenal adalah Nessus, Pholus, Eurityon, Elatos, dan Abas. Namun dalam postingan ini, saya akan menuliskan kisah mengenai salah satu centaurus yang berbudi, yaitu Cheiron. Cheiron merupakan guru besar. Dia penuh kasih sayang dan juga lebih beradab dibandingkan manusia, serta mengajar banyak pahlawan besar, termasuk Herakles.

Satu kisah menyebutkan bahwa pada suatu pertempuran, Cheiron tidak sengaja terkena panah beracun milik Hercules. Cheiron terluka dan sangat kesakitan. Cheiron merupakan makhluk yang abadi (tidak dapat mati), namun racun di tubuhnya terus menyiksanya sepanjang hidupnya. Cheiron tidak dapat menahan kesakitannya lebih lama lagi dan memutuskan menyerah. Kemudian dia memohon pada dewa Zeus untuk dapat mengakhiri hidupnya. Zeus tidak tega, namun mengizinkan hal itu. Zeus akhirnya menempatkan Cheiron di langit sebagai penghormatan, yang sekarang dikenal sebagai Rasi Bintang Sagitarius.

Asal Usul Centaurus
Teori yang paling umum mengenai asal usul legenda centaurus adalah bahwa legenda tersebut muncul atas reaksi dari bangsa yang bukan penunggang kuda, seperti dunia Aigea Minoa, terhadap kaum Nomad yang menunggang kuda. Teori ini menyatakan bahwa para penunggang kuda pada awalnya dilihat sebagai makhluk setengah manusia setengah kuda. Bernal Diaz del Castillo melaporkan bahwa salah tafsir semacam ini pernah terjadi ketika bangsa Aztek pertama kali melihat para penunggang kuda Spanyol.

Nah, bagaimana menurut Anda? Saya sendiri menganggap centaurus merupakan makhluk yang hanya sebatas kesalahtafsiran manusia pada zaman terdahulu. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa catatan-catatan dari bangsa Yunani kuno membuktikan bahwa keberadaan makhluk ini memang nyata. Pilihan ada ditangan Anda. Setidaknya sejarah makhluk ini cukup menyenangkan untuk diulas.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Blog Archive

Pages - Menu